Sekarang
saya sudah tidak di sekolah lagi. Namun sebagiai manusia yang pernah hidup di
SMA, banyak pelajaran hidup yabg bisa diabil. apalagidari kegiatan keislaman.
Rohis.
salah satu kegiatan yang mewarnaiku dalm sekolah. lewat rohis saya bertemu
dengan teman-teman dengan beragam motivasinya ikutan rohis.
Motivasi
saya ikutan rohis adalah untuk kkebutuhan dakwah di sekolah. Tujuan ini karena
saya berasal dari SMP yang terkonsentrasi mengajarkan islam. Oleh karenanya
menjadi tugas saya juga untuk mewarnai teman-teman saya dengan warna positif.
Di
tahun pertama saya menjadi siswa SMA, saya mengikuti banyak ekskul, termasuk
osis. Paskibra, taekwondo. Rohis, dan osis. ku jalani sebagai bentuk kegiatan
yang memenuhui nafsu hobi, coba-coba, dan mencari lingkungan positif.
Berkenalan dan beradaptasi dengan kesibukan. dan pada akhirnya saya harus
memilih.
Sekian
banyak kegiatan tadi, saya mulai menganalasis, "Mana yang harus saya
korbankan?"
Paskibra
memaksaku untuk tidak keluar darinya. karena pengalamn dan tujuan mulia dari
Paskibra ingin kuraih. Taekwondo tidak begitu memberi efek baik. lelah harus
keluar uang tiap ujian,namun kurang termanage dengan baik. Pergaulan osis yang
belum bisa saya terima secara utuh, karen yang kuharapkan adalah lingkungan
yang saling menjaga antar gender namun tidak pula melewatkan keorganisasian
yang dinamis. dan tahukah kalian mana yang harus ku Korbankan??
Osis
dan Taekwondo.
Padahal
di osis saya menjadi kandidat terkuat untuk menjadi ketua selanjutnya, namun
Gara Gara Rohis, dimana saya ingin menjadi ketua disana, saya menolak untuk
melanjutkan kiprah di Osis.
Berjalan
bersama rohis. setelah melalaui Alur kaderisasi, saatnya memilih ketua baru.
Seharusnya yang menjadi Ketua adalh senior yang kelas 2 namun tidak ada stok
ikhwan yang tersedia, maka senior pun memutuskan untuk memilih kami yang masih
kelas satu untuk menjabat di bagian Inti organisasi.
besar harapan saya bisa
terpilih menjadi ketua.. namun senior memandang lebih baik teman saya yang
menjabat lebih dulu. agak kecewa memang.. namun harus ku ingat keputusan Allah
adalh yang terbaik. belum tentu keinginan kita baik menurut Allah.
dan saya Yakin
suatu saat pasti ada hikmah dan jalnnya yang bisa kupetik. Tahun selanjutnya
saya naik jabatan, dan saya merasakan bahwa ini waktunya tepat. tidak bila
tahun lalu sya menjabat.
Di
rohis saya belajar berorganisasi layaknya osis. mengurus manusia yang berbeda
isi kepalanya satu sama lain.berhubungan dengan pihak guru bahkan antar rohis
lainnya. Pembinaan ruhiyah dengan alumni sering dilakukan untuk membangun
kualitas muslim yang baik.
Kami
pun belajar dari alumni yang mengalami stereotipe atau tuduhan terhadap rohis
sebagai Aliran sesat.
mengurus
manusia sebenarnya sulit. kawan2 satu angkatan yang berbeda satu sama lainnya,
ngurus juga adik2 yg baru masuk untuk dikader. koordinasi dengan pihak luar,
dan terus mengadakan kegiatan dalm rangka berdakwah di ranah sekolah. dan
pastinya kita masih sekolah. so hampir tidak ada space waktu dan tempat untuk
mikirin persaingan yg g sehat. apalagi memicu tawuran antar sekolah, lebih
parah tunas terorisme..
gara-gara
rohis pula. senior2 rohis rela untuk kembali pulang ke sekolah untuk membimbing
kami yg masih di sekolah. kepedulian yang di bangun dari persaudaraan rohis
selama sekolah seolah membuang jarak akan cinta yang hakiki.
dengan rohis
membangun cinta dalam persaudaraan, yang kami tahu cinta itu adalah cinta Allah
yang mengikat, dan menguatkan setiap ikatan hati kami satu sama lainnya. Cinta
yang tiada pernah ada kemurkaan yang mengakibatkan tindak anarkisme teror yang
byk orang tuduhkan.
kemudian
setelah sudah melewati itu semua. tiada ad rasa lelah dan jenuh bagi kami untuk
ekmbali memajukan rohis, Dimanapun. karena dengan rohis menjadi medan kita
mendulang pahala. yang kita semua tak tahu amalan mana yang menjadikan Allah
menurunkan rahmatnya. dengan dakwah, Allah janjikan surga yang di bawah
mengalir sungai sungai. dan pertolongan Allah bagi siapa yang menolng agama
Allah.
Muhammad Muas Fuadillah
Sastra Inggris UPI 2011/SMA 11 Bandung
dari Sayembara 100 Tulisan gara-gara Rohis kerjasama Rumah Rohis duaet bareng KPP smart syuhada dan flipper magazine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar