Segala puji bagi Allah yang telah menuliskan namaku dalam barisan ini.
Jika tak kudapati
teman sejati di kelas, di sinilah aku menemukan mereka. Sekumpulan akhwat
dengan pemikiran dan pemahaman serupa. Bersama menaati perintah Allah dan
memerangi larangan-Nya. Tak ada permusuhan, kebencian, kedengkian, dan rasa
dendam di dalamnya. Karena semua bersandarkan pada Ilah yang sejati. Tidak ada
perbuatan salah, kecuali segera meminta maaf. Dan tidak ada ucapan maaf,
kecuali pasti sudah dimaafkan.
Oh betapa indahnya
hidup bersama mereka. Rasanya kita seperti sudah berada di surga. Apa pun yang
kita bicarakan adalah kebaikan. Tidak ada ucapan yang tidak berguna di sini. Dan
tidak ada pertemuan, selain salah satu atau keduanya mengucapkan doa
keselamatan bagi saudaranya. Tentu saja seraya menjabat tangan dan memberikan
pelukan hangat. Inilah ukhuwah.
”Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada di dalam hati mereka;
mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al
Hijr: 47)
“Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang
menimbulkan dosa, melainkan ucapan salam.” (QS. Al Waqi’ah:25-26)
Gara-gara aku masuk
rohis, aku menemukan taman surga di dunia. Suatu “gara-gara” yang menyenangkan.
Karena bersama merekalah aku bertahan dan senantiasa berusaha menjadi pribadi
yang lebih baik. Mungkin dahulu aku di SMP hanyalah siswa biasa.
Tetapi bermula
dari rohis ini, perlahan aku berubah menjadi pelajar luar biasa, di luar
kebiasaan remaja pada umumnya. Jika pelajar lain score oriented, aku bersama teman-teman rohis Allah oriented. Di saat teman-teman asyik mencontek, membolos,
maupun sibuk dengan kesenangannya sendiri, aku belajar untuk senantiasa jujur,
membantu, dan menghormati yang lebih tua.
Ketahuilah, tiada
gunanya hidupmu jika kau tidak mengenal-Nya. Dekatilah Dia dengan bergaul
bersama orang-orang yang mencintai-Nya. Lalu temukan Dia sebagai motivasi
terbesarmu dalam hidup J
Septin Krisna Ramdani
STMM MMTC Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar