Bagaimana Streetwear menjadi Barang Mewah
Sumber : tirto.id
2017
Bagaimana Streetwear menjadi Barang Mewah
Merek-merek High Fashion kini mulai masuk ke streetwear.
tirto.id - Pada 24 Februari lalu saat jalanan di London Inggris dipenuhi para pekerja yang bergegas menuju kantor, di depan 26 Brewer Street, antrean panjang mengular di blok pertokoan. Mereka duduk, berdiri, dan berbicara sembari menunggu toko buka. Kebanyakan dari para pengantre telah menunggu sejak semalam. Padahal, London sedang diselimuti cuaca dingin itu. Namun, para pengantre itu tak peduli. Mereka menanti bukanya toko Palace, sebuah label pakaian Streetwear yang lahir di kota itu.
Hal serupa juga terjadi di Singapura pada 13 Juli lalu. Ratusan anak muda menunggu dua hari sebelum toko dibuka untuk mengantre produk terbaru dari Supreme x Louis Vuitton collection. Hanya 350 orang yang berkesempatan membeli produk-produk yang dijual. Antrean sudah mengular sejak 11 Juli, diperkirakan ada 600 orang yang menantikan produk terbaru itu. Louis Vuitton adalah merk pakaian ternama yang banyak menjual produk dengan harga sangat mahal, sementara Supreme adalah label pakaian Streetwear yang sudah banyak dikenal dan tak bisa disebut murah juga.
Ada fenomena “hypebeast”, sebutan untuk para pengguna barang streetwear yang sedang hype atau tren saat diluncurkan. Fenomena ini pada mulanya hanya berkisar di produk-produk streetwear seperti Palace (didirikan Lev Tanju pada 2009 di Inggris), Supreme (didirikan oleh James Jebbia pada 1994 di Amerika), atau BAPE (Didirikan oleh Nigo pada 1993 di Jepang). Namun, kini merek-merek adibusana seperti Louis Vuitton, Gucci, dan Dior mulai melirik pasar Streetwear.
Wajah generasi hypebeast ini diwakili oleh Milenial dan Gen Z. Salah seorang figur yang oleh Guardian dianggap sebagai wajah modern hypebeast adalah Gully Guy, alias Leo Mandella, bocah 14 tahun asal Warwicshire yang memiliki 197.000 follower di Instagram. Ia biasa dikenali di akun instagramnya menggunakan Supreme, Palace dan Bape dan mengklaim telah menghabiskan 9.000 poundsterling untuk gaya berpakaiannya.
Fenomena serupa bisa dan mudah dikenali di Indonesia. Anda bisa membuka akun instagram @pahi_id dan melihat bagaimana anak muda Indonesia tenggelam dalam subkultur hypebeast ini. Dalam akun ini anak muda Indonesia baik laki-laki atau perempuan memamerkan diri tengah memakai merek-merek streetwear terkenal. Pakaian seperti OFF WHITE, Anti Social Social Club, dan BAPE hingga berbagai sneaker seperti Air Jordan dan Yezzy. Banyak orang yang sengaja menautkan diri dengan akun ini berharap bisa masuk dalam kurasi @pahi_id.
Dalam akun instagram @pahi_id terlihat seseorang tengah memakai Supreme x Louis Vuitton yang produknya berkisar mulai dari 20-60 juta rupiah. Ada pula seseorang yang memakai sepatu Nike Air MAG Back To The Future (2016) sepatu dengan harga $28.000 atau setara dengan Rp374.024.000. Di Indonesia produk-produk streetwear sangat laku dijual di Instagram, meski harganya tidak murah, untuk satu produk pakaian seperti BAPE bisa dijual dengan harga Rp1-3 juta, sementara untuk jaket Supreme bisa mencapai Rp8-12 juta tergantung kebaruan, langka, dan ukuran.
Infografik Pakaian sehari hari yang mahal
Ezra Silitong, yang telah sembilan tahun bekerja di industri fashion Indonesia menilai fenomena hypebeast merupakan produk industri fashion yang sebenarnya mudah diduga. Orang tak lagi ingin terlihat keren di pesta mewah, tapi juga di kehidupan sehari hari. Mewah menurut Ezra tak lagi bisa didefinisikan dengan sesuatu yang ekstravagan, tapi hal sederhana. “Sekarang eranya glamour udah bukan lagi proper dress, people want to look 10 years younger dan streetwear (membuat) itu lebih personal,” kata Ezra, yang juga membuat desain produk, pakaian, fotografi busana, konsultan brand, hingga menulis fashion itu.
Louis Vuitton, Gucci, dan Dior adalah nama besar yang mewakili merek mahal high fashion. Mereka yang menggunakan merek ini biasanya mencari kebanggaan, glamor, dan tentu saja kualitas terbaik dari sebuah produk pakaian. Salah satu alasan mengapa kolaborasi ini muncul, banyak anak muda generasi Z hari ini menyukai gaya pakaian streetwear yang nyaman digunakan dan memiliki karakter. Digabungkan dengan kebanggaan dan gengsi high fashion maka hasilnya adalah kolaborasi yang digemari.
Limei Hoang dari Bussinessoffashion.com menyebut bahwa pada 2025, sebanyak 45 persen pasar barang mewah akan dikuasai oleh Milenial dan Gen-Z. Hal ini bersumber dari riset dari Bain & Co. Luxury Study yang bekerja sama dengan Fondazione Altagamma. Salah satu indikator yang digunakan adalah belanja barang mewah pada 2016 yang mencapai 280 miliar dolar. Diperkirakan pada 2025 pasar barang mewah akan mencapai 324 miliar dolar di mana generasi Z dan milenial akan menjadi konsumen utama.
Merek-merek Fashion terkemuka butuh pasar baru, saat Baby Boomer atau Gen X tak lagi jadi fokus pasar. Mereka mulai melirik ke kelompok milenial dan Gen Z. Tentu ada penyesuaian tipe pakaian dan juga desain. Selera yang ada disesuaikan untuk kemudian dibuat produk adibusananya. Tapi bukan berarti merek-merek terkenal ini tunduk pada selera pasar, malah sebaliknya, dengan pengaruh kebanggaan dan besarnya citra merek, mereka dengan mudah membentuk selera pasar. Gucci misalnya bekerja sama dengan Highsnobiety untuk pakaian mereka, menghasilkan satu juta impresi dan 2.700 klik di situs milik Gucci.
Dulu, tujuan membeli merek mewah adalah menciptakan produk unggulan yang mewujudkan cita-cita eksklusivitas dan aspirasi pemakainya. Sekarang, mereka mulai mempertimbangkan nilai-nilai yang dianggap penting oleh generasi muda. "Streetwear sekarang harganya naik (jadi mahal), mau enggak mau high fashion juga menyamakan untuk menarik demand. Diikutin juga dengan tren 'statement' on product. Apalagi pengaruh politik, cara bicara dalam pakaian menjadi lebih straightforward,” kata Ezra.
Ezra yang juga menjadi konsultan brand streetwear lokal dan turut ambil bagian dalam proyek fashion eksperimental menyebut bahwa ada pergeseran selera dan konsumen pasar fashion adibusana. Menurutnya, banyak merek besar mulai fokus pada generasi Z daripada milenial. Saat kelompok Milenial fokus pada pengembangan bisnis atau aktivitas fisik seperti traveling atau gaya hidup minimalis, generasi Z secara terbuka menjadikan konsumerisme sebagai bagian hidup. “Milenial justru yang melihat mereka (generasi Z) sebagai pasar dan memanfaatkan itu,” katanya.
Apa yang dikatakan Ezra bisa dilihat dari situs streetwear seperti Highsnobiety dan Hypebeast. Dua situs itu menghasilkan 9 juta pengunjung setiap bulannya. David Fischer yang mendirikan Highsnobiety pada 2005 dan Kevin Ma mendirikan Hypebeast pada tahun yang sama. Mereka saat ini menjadi dua orang dengan situs paling berpengaruh dalam komunitas streetwear. Pada mulanya kedua situs itu hanya fokus pada streetwear, kini mereka mulai mempromosikan merek seperti Louis Vuitton, Dior dan Gucci
Ezra menyebut bahwa banyak brand Streetwear yang mapan seperti BAPE dan Supreme telah memiliki basis penggemar yang kuat. Mereka tak lagi membuat produk untuk sekadar dipakai, tapi juga untuk dibanggakan. “Mereka sudah terlalu lama di industri sehingga mereka harus melangkah. Ketika demand untuk mereka semakin tinggi, mereka pun sudah bisa merasa nyaman untuk menaikan harga dan tidak lagi disetarakan dengan streetwear baru yang masih seumur jagung,” ujar Ezra.
___
Pic :
Premium Store di Surabaya
Hoodie ini harga nya 8jt an 😅🐢🐢
Rabu, 27 Juni 2018
Bagaimana Streetwear menjadi Barang Mewah
Jumat, 22 Juni 2018
KAOS DAKWAH UNTUK INDONESIA - JDM
MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA
MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Oleh : Ustadz Salim A. Fillah
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Faktanya...
Negeri kita memiliki lebih dari 1 juta Masjid besar maupun kecil... Pertanyaannya adalah :
"Berapa Masjid kah yang menjadi BEBAN bagi Jama'ah dibandingkan dengan Masjid yg MEMBERDAYAKAN Jama'ah..???"
Maka jawabannya adalah :
"Ratusan ribu Masjid membebani Jama'ah untuk listrik, air, kebersihan dan sebagainya.... padahal pemanfaatannya hanya utk shalat dan shalatnya pun tak pernah penuh saf-nya..."
Disamping itu...
Aset Masjid berupa jutaan meter persegi tanah dan bangunan dinilai dari aspek apapun (serasa) masih sangat tidak produktif, padahal...soal Masjid adalah persoalan ideologi sekaligus substansi Peradaban Islam...
Tapi baiklah...
Kita masuk pada "langkah strategis" dan praktis yang kami lakukan di Masjid Jogokariyan Yogyakarta...
Secara sederhana Manajamen Masjid Jogokariyan memiliki 3 langkah yakni :
🕌 - Pemetaan...
🕌 - Pelayanan...
🕌 - Pemberdayaan...
Setiap Masjid harus memiliki Peta
🕌 - Da'wah yang jelas...
🕌 - Wilayah kerja yang nyata...dan
🕌 - Jama'ah yang terdata...
Pendataan yang dilakukan Masjid Jogokariyan terhadap jama'ah mencakup :
🕌 - Potensi dan kebutuhan...
🕌 - Peluang dan tantangan...
🕌 - Kekuatan dan kelemahan...
Kami di Masjid Jogokariyan Yogyakarta meng-inisiasi SENSUS MASJID yakni berupa : Pendataan tahunan yang hasilnya menjadi Data Base dan Peta Da'wah komprehensif...
Data Base dan Peta Da'wah Masjid Jogokariyan Yogyakarta tak hanya mencakup :
Nama KK dan warga...
Pendapatan...
Pendidikan, dll...
tetapi juga sampai pd :
Siapa saja yg shalat & yg belum shalat...
Yang shalat di Masjid & yg belum shalat di Masjid...
Yang sdh berzakat atau yg belum...
Yang sdh ber-qurban atau yg belum ber-qurban...
Yang aktif mengikuti kegiatan masjid atau yg belum...
Yang berkemampuan di bidang apa dan bekerja di mana...
pokoknya detail bingitz deh...😉😘
Dari Data Base di atas kita bisa tahu bahwa dari 1.030 KK (4.000-an penduduk sekitar masjid) yg belum shalat tahun 2010 ada 17 orang...
Lalu bila dibandingkan dengan data tahun 2000 yang belum sholat 127 orang...
Dari sinilah perkembangan Da'wah selama 10 tahun terlihat.
Peta da'wah Masjid juga memperlihatkan gambar kampung yang di rumah-rumahnya berwarna-warni...
Warna hijau 🐸 berarti
SANGAT mendukung da'wah
Warna hijau muda 💚 berarti
CUKUP mendukung Da'wah
Warna kuning 💛 berarti
NETRAL terhadap Da'wah
sedangkan...
Warna merah ❤ berarti
MUSUH Da'wah
Di tiap rumah ada juga atribut iconik...
Icon Ka'bah 🕋 berarti sdh berhaji
Icon Unta 🐫 berarti sdh ber-Qurban
Icon Koin 💰 berarti sdh berzakat
Icon Peci 🎩 berarti sdh...dsb...dsb...
Konfigurasi rumah sekampung itu juga biasa dipakai untuk mengarahkan para Ikhwah Da'i yang sedang mencari rumah...
Masjid Jogokariyan juga berkomitmen utk tidak membuat unit Usaha agar tidak menyakiti jama'ah yang juga memiliki bisnis serupa...
ini harus dijaga...
Misalnya...
tiap pekan Masjid Jogokariyan biasa menerima ratusan tamu, shg konsumsi utk tamu di-orderkan bergilir pada jama'ah yang punya rumah makan...
Data jama'ah juga digunakan untuk Gerakan Shubuh Berjama'ah...
Pada tahun 2004 dibuat Undangan Cetak layaknya Undangan Pernikahan untuk Gerakan Shubuh Berjama'ah...
By name...
UNDANGAN :
Mengharap kehadiran
Bapak/Ibu/Saudara...
dlm acara Shalat Shubuh Berjama'ah, besok pukul 04.15 WIB
di Masjid Jogokariyan..."
Undangan itu dilengkapi hadis-hadis keutamaan Shalat Shubuh Berjama'ah... hasilnya...??
Silakan mampir ke Masjid Jogokariyan untuk merasakan Jama'ah Shubuh yang hampir seperti Jama'ah Shalat Jum'at...
Sistem keuangan Masjid Jogokariyan juga berbeda dari yg lain...
Jika ada Masjid mengumumkan dengan bangga bahwa saldo infaknya jutaan rupiah, maka Masjid Jogokariyan selalu berupaya keras agar pada tiap pengumuman saldo infak harus sama dengan NOL Rupiah !!
Infak itu ditunggu pahalanya untuk jadi amal sholih, bukan untuk disimpan di rekening Bank...
Sebab pengumuman infak jutaan rupiah akan sangat menyakitkan jika tetangga Masjid ada yang tak bisa ke Rumah Sakit sebab tak punya biaya atau tak bisa membayar uang sekolah anak...
Masjid yang menyakiti Jama'ah adalah tragedi da'wah...
Sehingga dgn pengumuman saldo infak sama dengan NOL Rupiah, maka jama'ah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya...
pun kalau saldo Masjid masih jutaan yaa maaf kalau malah membuat jama'ahnya nggak semangat ber-infak....
Wifi di Masjid Jogokariyan sudah ada sejak tahun 2004...dan itu "gratis-tis-tis",
sehingga Jama'ah baik dari anak-anak maupun dewasa tdk perlu repot-repot ke WarNet yg sangat memungkinkan mereka untuk membuka situs yang bukan-bukan...😐
Kami juga menyediakan ruang olahraga atau bermain yang terdapat alat olahraga seperti tenis meja, voli, sepakbola, dll, sehingga anak-anak atau remaja atau pemuda yang ingin bermain atau berolahraga di Masjid Jogokariyan bisa kerasan atau betah...
Daripada mereka main atau ber-olahraga di luar masjid yg biasanya waktu mereka saat itu bertabrakan dengan waktu shalat.....
Dan Alhamdulillah...
Biasanya kami bisa menyediakan setidaknya 1000 piring makanan sebagai menu buka puasa di Bulan Ramadhan...
Juga secara gratis-tis-tis untuk para Jama'ah...
Masjid Jogokariyan pada thn 2005 juga meng-inisiasi Gerakan Jama'ah Mandiri... yaitu :
Jumlah biaya setahun dihitung, dibagi 52...
ketemu biaya pekanan...
dibagi lagi dgn kapasitas masjid...
lalu ketemu biaya per-tempat shalat... Setelah itu disosialisasikan...
Kemudian Jama'ah diberitahu bahwa jika dalam sepekan mereka ber-infak dengan jumlah "segitu" maka dia katagori Jama'ah Mandiri...
Adapun jika berinfak lebih, maka dia termasuk Jama'ah Pensubsidi...
Tetapi...
Jika dia tidak ber-infak atau berinfak kurang dari "segitu" maka dia termasuk Jama'ah Yang Disubsidi...
Kemudian sosialisasi ditutup dengan kalimat :
"Doakan kami tetap mampu melayani ibadah Anda sebaik-baiknya..."
Gerakan Jama'ah Mandiri Alhamdulillah sukses menaikkan infak pekanan Masjid Jogokariyan hingga 400%...☺😍😘
Toh ternyata orang malu 🙈🙊 jika ia beribadah tapi disubsidi...
Demikianlah...jika peta, data dan pertanggungjawaban keuangan masjid transparan... sehingga infak 1000 rupiah pun kita tahu kemana alirannya, maka tanpa diminta pun jama'ah akan berpartisipasi.....
Dan tiap kali merenovasi Masjid...
Takmir Masjid berupaya
tidak membebani jama'ah dgn Proposal, sebab Takmir hanya memasang spanduk : "Mohon maaf ibadah Anda terganggu, Masjid Jogokariyan sedang kami renovasi..."
Nomor rekening tertera di bawah...
Dan sejak tahun 2005 Masjid Jogokariyan sudah menjalankan program Universal Conference Insurance...
dimana seluruh Jama'ah Masjid bisa berobat di Rumah Sakit atau klinik manapun secara Gratis-tis-tis... dengan membawa Kartu Sehat Masjid Jogokariyan...
Dan kami juga biasa memberi hibah Umrah bagi jama'ah yang betul-betul rutin Jama'ah Shalat Shubuh di Masjid Jogokariyan.....
Inilah beberapa output Program Masjid Mandiri...
Artinya semua yang dari Jama'ah akan kembali ke Jama'ah.....
Satu kisah lagi untuk menunjukkan pentingnya data dan dokumentasi, yakni......
Masjid Jogokariyan masih punya arsip foto pembangunannya pada tahun 1967. Gambarnya seorang Bapak sepuh berpeci hitam.... berbaju batik....
dan sarungan sedang mengawasi para tukang mengaduk semen untuk membangun Masjid Jogokariyan...
Di tahun 2002/2003 Masjid Jogokariyan direnovasi besar-besaran. Kemudian foto itu dibawa kepada putra si kakek dalam gambar tsb...
Putranya seorang juragan kayu...
Kami katakan pada Putra kakek yang ada dalam foto tadi :
"Ini gambar Ayahanda Bapak ketika membangun Masjid Jogokariyan, kini Masjid sudah tak mampu lagi menampung Jama'ah, sehingga kami bermaksud merenovasi masjid. Jika berkenan untuk melanjutkan amal jariyah Ayahanda Bapak, kami tunggu partisipasi bapak di Masjid Jogokariyan.....
Alhamdulillah.....
foto tua tahun 1967 itu membuat yang bersangkutan menyumbang Rp 1 Miliar dan mau menjadi Ketua Tim Pembangunan Masjid Jogokariyan.....
Ajib...!!
Foto tua yg telah dibingkai indah itu ternyata "berharga" Rp 1 Miliar...😊
So...
kapan mau ke Masjid Jogokariyan...? 😍😘
☘☀☘☀☘☀☘☀☘☀
Kalau ke Jogja, jangan lupa mampir di Teras Dakwah serta RUMAH WARNA & Masjid Jogokariyan... dua elemen Dakwah yang semangat dakwahnya dilaksanakan dengan cara yang berbeda...
Inilah Jogja, Dakwahnya Istimewa !!!
🕌🕌🕌🕌🕌
JDM KIDS- KAOS ANAK SHOLEH - KAOS MUSLIM ANAK
Pasar kaos dakwah Indonesia - Trend terkini yang semakin berkembang
Geliat trend kaos dakwah - distro muslim semakin besar terbukti setiap bulannya JDM bisa mengirimkan ribuan kaos keseluruh Indonesia. JDM sendiri memang baru punya 1 mini store di jogja dan hampir semua distribusi dilakukan secara offline.
Mimpi JDM masih sama minimal 2 perser rakyat Indonesia mengunakan kaos dakwah JDM , dan JDM bisa menjadi market leder fashion man muslim dunia khusus kaos dan jaket.
Mimpi kami masih panjang dan butuh suport dari sahabat seluruh Indonesia untuk ikut mendistribusikan, menyebarkan kaos dakwah keseluruh penjuru Indonesia.
Kenapa harus kaos dakwah
kaos dakwah JDM unik dan jarang ada di pasaran seperti toko, distro, mal , dan pasar,
kaos dakwah JDM punya desain dan pesan positif yang bukan hanya bermanfaat buat pengunanya tapi juga buat yang melihat pesan dakwah didalamnya
kaos dakwah JDM punya semangat untuk membina para remaja dan pemuda untuk ters istiqomah dalam ibadah dan dakwah, karena dakwah bukan hanya tugas pak kyai.
Sudah punya kaos dakwah jdm ?
info 081931194193
Jumat, 01 Juni 2018
ITJ - BerMASALAH (OfficiaL Music Video) x Lagu RAP BerFaedah
COMING SOON JUNI 2018 KAOS ANAK SHOLEH JDM KIDS
Alhamdulillah akhirnya rencana yang sempat tertunda bisa terlaksana . JDM kids akan segera hadir menemani Ayah bunda sebagai solusi dari susahnya mencari kaos anak dengan tema-tema Islami dipasar. Temakali ini kita akan membahas seputar sahabat Rasulullah saw , ironis sekali di zaman milineal ini Teryata anak-anak kita lebih kenal NARUTO, SPIDERMAN, BATMAN pahlawan super herro khyalan daripada Sahabat Nabi.
Yang mencengangkan lagiteryata bukan hanya anaknya yangngak tahu cerita sahabat, ibu bapaknya juga pada tidak pahamcerita sahabat.
JDM kids kaos anak lahir sebagai stimulus agar Ayah bunda mau mengenal para sahabat lebih dekat dan mengajarkan kepada anaknya tentangthe real super hero.
Bukan dongeng namun kisah nyata
Bukan Khayalan tanp Inspirasi Luarbiasa
semoga dengan JDM KIDS ini bisa membantu mencetak generasi penerus peradaban ISLAM.Ditangan anak2 kita peradaban berikutn
Langganan:
Postingan (Atom)