kaos muslim - DISTRO MUSLIM : Dakwah Lewat T-Shirt di Acara JakCloth 2015

Senin, 04 Januari 2016

Dakwah Lewat T-Shirt di Acara JakCloth 2015

IMG-20151229-WA0014
Jakarta (SI Online) – Diantara ratusan stand dengan berbagai merek pakaian yang ada di acara Jakarta Clothing (JakCloth), hadir beberapa stand yang menawarkan pakaian dengan tema Islami, salah satunya stand Islamic Clothing United.

Hadirnya stand yang menawarkan kaus bertemakan Islam tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi ratusan ribu pengunjung JakCloth 2015 yang bertempat di Istora Senayan Jakarta Pusat itu. Acara JakCloth sendiri berlangsung dari 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016.

Ketua Panitia JakCloth, Muhammad Hariadi Nasution mengatakan bahwa dakwah lewat kaus-kaus Islami saat ini cukup berpengaruh khususnya buat generasi muda.
“Ketika ada gempuran pemikiran dan kebudayaan dari kaum liberal bahkan yahudi dengan gerakan iluminatinya lewat industri kreatif, maka muncullah perlawanan anak-anak muda yang berjuang di bidang itu, salah satunya lewat t-shirt dakwah,” ujar pria yang disapa Ombat itu.

Saat Suara Islam Online berkunjung ke acara JakCloth, ketika berkeliling bersama Ombat sempat melihat salah satu pengunjung yang memakai baju dengan gambar simbol illuminati.
salam_satu_jari
“Lihat tuh anak muda yang pakai baju mata satu, dia tau gak sih sebenarnya apa maksud mata satu itu, itukan gerakan illuminati yahudi. Dia pakai baju itu karena memang pengikut Yahudi atau sok gaya-gayaan aja? jangan-jangan gak ngerti dia,” kata Ombat.
Oleh karena itu, kata dia, industri kreatif lewat kaus-kaus Islami itu harus didukung. 

“Dakwah lewat T-Shirt ini punya pengaruh di kalangan anak muda khususnya,” katanya.
Selain itu, tentang Islamic Clothing United, ini merupakan gabungan brand kaus Islami dari seluruh Indonesia diantaranya Mujahidin Distro, Ribath, Ghuraba, Kavkaz, Karachi, Pastimati, Hijrah, Pejuang Syariat, One Finger Movement, Intifadah dan lainnya. Dan semua itu didukung oleh gerakan Salam Satu Jari, jelas Ombat.

Yang unik, dalam stand Islamic Clothing United, disediakan juga wadah untuk mengumpulkan infaq untuk kaum muslimin di Suriah yang saat ini mengalami kezalimian. Dan pesan Ombat, upaya seperti ini harus didukung agar usaha perjuangan ini terus berlanjut.

Dalam acara JakCloth nya sendiri, panitia juga berusaha memberikan fasilitas terbaik salah satunya sarana ibadah. “Kita sediakan tiga buah mushola yang besar, dengan tempat wudhu terpisah, yang wanita kita buat tertutup,” kata Ombat. Ia berharap dengan fasilitas itu membuat pengunjung agar tidak lupa shalat.*[Adhila-suara-islam.com]

salam_anti syaih

Ada Kampanye Anti-Syiah di Jakcloth 2015

Perhelatan akbar fashion di Ibu Kota Jakcloth 2015 yang baru-baru ini digelar di Senayan diramaikan dengan kehadiran stand Islamic Clothing United (ICU).
Keikutsertaan ICU pada Jakcloth bukan pertama kali ini saja. Berbeda dengan yang lain, stand ICU pada setiap Jakcloth selalu memamerkan produk-produk kaos, jaket, maupun topi bertemakan pesan-pesan dakwah.
Dengan semangat berdakwah, Iraz, salah satu anggota ICU mengaku, pakaian seperti t-shirt, hoody, trucker, snapback dan lainnya yang bertemakan dakwah adalah upaya untuk menyampaikan pesan Islam kepada pecinta fashion.
Karena menurutnya, banyak anak muda yang tidak mengetahui baik atau buruk arti dari pakaian yang dikenakan.
“Kalau kita bicara tentang distro, fashion yang digunakan anak-anak muda cenderung memang tanpa mengetahui baik atau buruknya. Nah, kita ingin nunjukin sama mereka, kalau ini loh yang baik,” ujar Iraz saat ditemui Voa-Islamdi lokasi Jakcloth, Jumat (1/1/2016) malam.
Dalam dakwahnya, ICU sendiri banyak mempropagandakan tentang bahaya pemikiran berbahaya dan sesat dari Islam.
“Sekarang kan sudah banyak anak muda yang dakwah. Nah ICU sendiri mau mencoba lewat fashion itu sendiri. Dan kita konsen untuk mengkonter pemikiran yang dekat dengan kita sekarang. Seperti Syi’ah, liberal, zionisme, dan freemason,” ujar Iraz.
Iraz beranggapan bahwa keempat aliran atau gerakan tersebut pantas untuk diperkenalkan kepada anak muda lewat fashion tanpa takut dituding sebagai bentuk hate speech, rasis, ataupun tudingan buruk lainnya.
“Kita santai saja, memang itu pantas untuk digituin. Kalau mau dibilang hate speech, Syi’ah sendiri yang hate speech. Dengan menghina para sahabat dalam ajarannya,” jelas Iraz. *[Nizar/Syaf/voa-islam.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar