Alhamdulillah 2018 ini JDM masih eksis membersamai teman-teman di Indonesia. Misi kami masih sama seperti tahu-tahun sebelumnya yaitu menyebarkan 3 juta kaos di Indonesia ini. 3 juta itu baru sekitar 1,5 % rakyat Indonesia.
Distro adalah kependekan dari distribution store tugas kami adalah mendistribusikan kaos-kaos dakwah ke seluruh Indoneisa. Kalau kita perhatikan bahkan di kota-kota besar masih sangat sulit untuk mendapatkan kaos dakwah ini.
Distribusinya masih terbatas , oleh karena itu kami masih membuka kesempatan untuk sahabat muslim yang ingin membantu menjadi tim bagian dari kami mendistribusikan kaos dakwah kreatif.
Kaos Dakwah bukanlah kaos biasa didalamnya mengandung makna dan sangat bermnafaat buat penguna (user) kaos dan juga yang melihat kaos dakwah di jalan. Lyaknya poster berjalan kaos ini punya makna yang keren. Misalnya saja kata-kata THE GOALS IS JANNAH , ini mengingatkan kita akan hidup kita cuma sebentar gols kita adalah surga , untuk itu semua aktivitas kita seyogyanya mendekatkan kita dengan misi kita tadi.
Kaos dakwah Rasulullah teladanku
kaos dakwah ini dirancang untuk mengingatkan diri sendiri dan juga sahabat muslim untuk senantiasa mengikuti follow Rasulullas saw. Rasulullah saw teladan terbaik, panglima terbaik, ayah terbaik , sahabt terbaik , idola terbaik dan dijamin sukses dunia akhirat.
Jika kita ingin sukses dunia akhirat ikuti saja teladan terbaik Rasululah saw .
Tema kaos dakwah 2018
Muslim UNITY
Kita tahu sekarang ini situasi umat Islam lagi parah-parahnya mereka jumlahnya banyak tapi seperti buih di lautan. Mereka banyak tapi lemah , tidak punya pemimpin, mudah diadu domba. Muslim Unity kampanye yang kita lakukan mengedukasi umat agar bersatu tidak berpecah belah.
Yuk serukan persatuan Muslim
Smile
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).
Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu" ( HR Hakim ).
Jabir bin Samurah ra berkata, ia menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah Saw, “Beliau biasanya tidak berdiri dari tempat shalat di mana beliau shalat shubuh padanya kecuali setelah terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri. Sementara itu para sahabat bercakap-cakap membicarakan kejadian di masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum.” (HR. Muslim).